Kamis, 19 Mei 2011

New MV Afgan, Panah Asmara

 Ya, afgan baru saja merilis MV baru yang berjudul panah asmara. Lagu ini sebenarnya dulu sudah pernah dibawakan oleh Alm.Chrisye. Tapi sekarang dipopulerkan lagi oleh Afgan dengan nuansa yang berbeda.
So, ini MV barunya afgan:

Untuk yang mau tau liriknya, bisa dilihat di bawah ini:

Berdebar rasa di dada setiap kau tatap mataku
Apakah arti pandangan itu menunjukkan hasratmu
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara
Reff:
Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Ku akan setia menunggu satu kata yang terucap
Dari isi hati sanubarimu yang membuatku bahagia
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara
Back to Reff:
Panah asmara panah asmara panah asmara
Back to Reff:
http://akhza.com/liriklagu
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Panah asmara panah asmara panah asmara

Kamis, 12 Mei 2011

New Indonesian Groupband, Avanindra The Band dan MV Bukan Untuk Cinta



Nama Avanindra diambil dari bahasa hindi yg artinya "someone who own the earth". Menurut pengakuan salah satu personil avanindra, mereka berharap dengan nama tersebut mereka bisa sama besarnya dengana arti nama mereka.

Personil Avanindra The Band terdiri dari:
-Yoyon as a Keyboard n sequencer Player
-Amer as a Accoustic, Classical n Electric Guitar Player
-Bojack as a Bass Player
-i'il as a Drum Player
-Bastian as a Guitar player
-Derry as a Vocalist

Mereka berasal dari Kalimantan Barat, Pontianak. Secara tegas, mereka pun menyatakan bahwa aliran yang diusung adalah pop, meskipun ada beberapa yang menilai bahwa aliran mereka rock.

Tapi, diakui oleh Bojack, kejujuran bermusik band asal Kalimantan itu masih harus dipermak sebelum dinikmati oleh para pendengar musik Indonesia. Adalah Alvin Loebis, komposer dan produser musik, yang memermak lagu-lagu mereka. "Kami dibantu Alvin Loebis, yang biasa membantu Erwin Gutawa. Jadi, kami rekaman di rumah dinas, lalu lagu kami dibawa ke rumahnya untuk dipermak dengan penambahan sound, penambahan beat, sampai akhirnya ini jadi ciri khas kami, punya nuansa orkestra," jelas Bojack. "Jadi, cita-cita kami suatu saat bisa main sama Erwin Gutawa," lanjutnya.
 Sementara itu, bagi sang basis, karakter vokal Derry memang masih dalam proses penyesuaian, namun dia yakin suatu saat Derry pasti akan menemukan karakter yang membuatnya nyaman dalam bernyanyi.
"Mungkin karena cara yang cocok untuk menyampaikan lagu ini ya seperti itu. Tapi nanti pasti akan berkembang sesuai dengan karakter dan pengalaman yang akan dia dapat," bela Bojack.
Dalam bermusik, mereka mencoba lebih jujur dengan hasil karya mereka dan tidak pernah berusaha menjadi seseorang. Avanindra berharap karya mereka bisa diterima masyarakat dan memberi warna yang lebih baik untuk musik Indonesia. "Kami ngerasa beda mungkin dari karya kami. Kami ingin jujur tanpa mengikuti tren. Yang pasti, kami memainkan ini dari hati," kata Derry.
Selebihnya, jika single terbaru mereka ini, Bukan Untuk Cinta dapat diterima di pasaran, Avanindra sudah menyiapkan 20 lagu yang akan mereka luncurkan dalam album. "Total sudah ada 20 lagu. Pada dasarnya apa yang kami buat itu apa adanya. Kami tidak mengasih sesuatu yang berlebihan dulu, dan alhamdulillah bisa diterima," tutup Derry(kpl/adt/boo)
MV of Avinandra, Bukan Untuk Cinta:

Source:
Entertainment.kompas.com
Musik.kapanlagi.com

Rabu, 11 Mei 2011

Tompi release album internasional di Prancis dan di indonesia sekaligus!!!!



Tompi benar-benar ingin menujukkan kreativitasnya sebagai musisi berkualitas. Album ke-4 nya (di luar album religi dan international world music) yang baru dirilis berjudul ‘Tak Pernah Setengah Hati'. Pemilihan judul ini menggambarkan kesungguhan Tompi dalam mengerjakan album ini untuk manghasilkan karya yang baik dan bagus serta benar – benar orisinil terhindar dari kesamaan (baca : jiplakan) dengan karya – karya yang telah ada. seperti statementnya yang dia tuliskan pada halaman cover album ini,
‘Album ini saya beri judul : Tak Pernah Setengah Hati karena seluruh materi di kerjakan dengan sungguh sungguh, menghindari menjiplak karya orang lain seperti yang sedang cukup sering di kerjakan oleh pihak2 tertentu. Musik selayaknyalah menjadi sesuatu yang jujur….’
Kesungguhan Tompi dalam menggarap Album’Tak Pernah Setengah Hati’di tunjukan dengan berbagai eksplorasi yang di lakukan baik secara musik maupun dalam teknik bernyanyi . Memasukan teknik ‘cengkok’ Dangdut sampai ngeRap di lakukan untuk menghasilkan karya yang maksimal dan memuaskan. Selain sebagai penyanyi, dalam penggarapan Album yang di lakukan di sela – sela kesibukan perform di berbagai event, produksi video klip dan ujian dokter spesialisnya , Tompi juga berperan sebagai producer, composer , arranger, klip director , dan Co executive producer bersama dengan PT E-Motion Entertainment.
Album’Tak Pernah Setengah Hati’ di buka oleh ‘Bagaimana Caranya’, Lagu yang memiliki intro yang sangat khas Jazz dengan pukulan drum serta denting piano khas Jazz, di bumbui oleh suara – suara manusia yang tengah berbincang secara samar, memberikan nuansa club jazz dengan lagu yang di bawakan secaralive. Kehadiran samar – samar suara manusia kembali hadir pada bagian outro , semakin mempertegas kesan ‘Live’pada lagu ini.
Setelah menikmati nuansa club jazz pada lagu’Bagaimana Caranya’ Tompikemudian mengajak kita untuk bepergian ke nuansa pantai lewat lagu ‘Aku Jatuh Cinta’.lagu ini memberikan nuansa pesisir pantai berkat permainan gitar reggae akusik yang di mainkan oleh seorang gitaris muda bernama Nanda. Lewat lagu ini pula Tompi pertama kali memulai kariernya sebagai klip maker.
Berikutnya kita di suguhi sebuah lagu dengan lirik yang jahil namun jujur berjudul ‘Bukan Pacarmu’ lagu ciptaan Tompiyang sempat di nyanyikan oleh sahabat dekatnya, Bibusini, menceritakan tentang keinginan seorang pria untuk mencumbu dan merayu seorang wanita di depan kekasih wanita itu agar sang kekasih tersebut marah dan memutuskan sang wanita, sehingga ia bisa memiliki wanita tersebut.
Hal yang sangat mengejutkan akan kita rasakan ketika beranjak pada lagu’Aku Sungguh – Sungguh’. Adalah aransement lagu yang di buat begitu ‘ngeband’ sangat berbeda dengan aransement lagu – lagu Tompi yang lainnya . Keterkejutan yang tidak kalah serunya juga di rasakan ketika kita berlanjut kepada lagu’Tak Tergoyah’. Di tengah – tengah nuansa musik’khas Tompi’ yang mengalir, secara tiba – tiba Tompi bernyanyi dengancengkok Dangdut. Sungguh – sungguh sebuah kejutan yang menyenangkan.
Untuk yang sedang di mabuk cinta, simak ‘Biar Saja’. Lagu yang menggambarkan orang yang sedang jatuh cinta lengkap dengan segala’kegombalan’ dan’kebutaan’nya serta ke riangannya di gambarkan dengan sangat pas dan indah lewat lagu ini. Masih tentang orang yang sedang jatuh cinta lagu’Sungguh Mati’ di hadirkan dengan balutan nuansa swing Jazz dengan keberanian Tompiyang lebih tinggi dalam membuat lirik. Tompi menyelipkan bunyi ‘Ciuman’yang penuh dengan kegeloraan serta bait lirik yang sedikit lucu sehingga membuat kita tersenyum bahkan mungkin tertawa.
MV 'Tak Pernah Setengah Hati':

Promosi dua Album Sekaligus
Album ini di rilis di eropa bertepatan dengan masa promosi album ‘Tak Pernah Setengah Hati’di Indonesia. Sehingga menuntut Tompi untuk membagi pemikirannya kepada dua kegiatan promosi yang di lakukan di dua belahan dunian yang berbeda.
Tompi merilis album bertajuk "Paris-Jakarta Express" yang merupakan hasil kolaborasi dengan seniman Perancis, Nicolas Rastoul. Album ini akan dilepas ke pasar Eropa dengan bantuan promotor yang biasa mempromosikan Justin Timberlake.
"Kebetulan ada promotor di sana yang mau promosiin album saya. Dia yang biasa megang artis luar seperti Justin Timberlake. Saya pikir, saya artis yang paling kecil," ujar Tompi.
Penyanyi yang bergelar dokter ini memilih musisi Prancis karena industri musik Prancis lebih berani bereksperimen.
"Beda sama Amerika. Prancis lebih jualan, tapi kualitas enggak main-main. Kalau industri musik kita, jualan tapi kualitasnya main-main," lanjutnya.
Di album "Paris-Jakarta Express" ini Tompi menyajikan sesuatu yang berbeda karena dia memadukan unsur etnik Aceh, Sunda, Padang, dan Betawi.
"Kita mau ngasih sesuatu yang beda. Karena kita kaya akan unsur etnik, tapi kita nggak tahu apa yang kita punya.
Kita baru menyadari setelah hal itu diambil sama orang lain. Apalagi orang selama ini lebih mengenal Bali daripada Indonesia atau Jakarta. Ya sekalian mempromosikan budaya kita juga,"
Awalnya pihak label mengajaknya untuk membuat proyek dimana ia bebas mengerjakan apa saja. Di situ akhirnya Tompi berpikir untuk membuat proyek etnik yang fenomenal, indah, dan 'aneh'. Dan syukurlah, album yang menampilkan unsur Sunda dan Jawa di mana setiap performance-nya akan ada penari topeng dan jaipong, malah sukses dan didukung penuh oleh Pusat Kebudayaan Perancis .

Album ini di rilis di eropa bertepatan dengan masa promosi album ‘Tak Pernah Setengah Hati’di Indonesia. Sehingga menuntut Tompi untuk membagi pemikirannya kepada dua kegiatan promosi yang di lakukan di dua belahan dunian yang berbeda. Rencananya Tompi akan promosi sekitar bulan mei atau juni 2011 di prancis dan eropa.
Di bawah ini ada track list dari album internasional Tompi:
Suara Cintamu / 1.1 mb
Ruang Hatimu / 936 kb
Let Me Take Your Heart (Sin Lahe Laheu) / 1 mb
Dans Les Rues De Jakarta / 946 kb

You've Got it / 1 mb
Regret / 1 mb
My Radio / 992 kb
It's A Wonderful Night / 956 kb

Bintang Bersinar (StarLight) / 896 kb
Pulang / 1.2 mb
Meugrob / 1.2 mb
Hello Salamualaeikum / 1 mb

source: music.detikhot.com
            musikita.info 

Ungu Syuting Video Klip & Iklan Pembersih Wajah di Bangkok???


Grup band Ungu dikabarkan terpilih menjadi brand ambassador untuk sebuah produk pembersih wajah khusus laki-laki. Grup yang terdiri dari Pasha, Oncy, Enda dan Rowman ini terbang ke bangkok pada tanggal 11-14 Februari 2011 lalu.
Syuting diadakan di airport dan studio. Di iklan tersebut Pasha juga mengendarai motor gede (MoGe), persis seperti hobinya. Iklan produk pembersih wajah khusus laki-laki masih belum tahu akan ditayangkan kapan dan di Negara mana saja. Jadi… ditunggu saja kabar dari mereka selanjutnya.
Ternyata selain syuting iklan produk tersebut, mereka juga melakukan syuting untuk video klip terbaru mereka 'Dia atau Diriku' pada tanggal 15-16 februari 2011 lalu. Berpindah-pindah lokasi, syuting dilakukan sejak pagi hari hingga tengah malam.


Video klipnya berkisah mengenai bingungnya Pasha untuk memilih 2 perempuan yang sama-sama cantik. Mereka bertiga sering menghabiskan waktu berjalan bersama dengan latar belakang kota Bangkok. Diceritakan Pasha juga sering berjalan bergantian dengan salah satu dari perempuan cantik tersebut, hanya untuk mencari tahu kepada siapa perasaan dia sesungguhnya.
Yup'z, di bawah ini ada beberapa gambar ketika mereka syuting di sana:

Source: www.trinityproduction.com

Lagu Musisi Indonesia Masuk 18 besar iTunes?!!!


Musisi Indonesia terus menunjukkan karyanya di dunia internasional. Kali ini musisi jazz senior Indra Lesmana, Barry Likumahua, dan Sandy Winarta (LLW) mengeluarkan album perdana mereka “Love, Life, Wisdom”.
Baru sepekan lagu ini di-uploaddi iTunes Store, album mereka langsung melejit masuk ke-18 besar chart album terlaris iTunes dunia. Meski hanya beberapa hari, munculnya nama LLW di peringkat 18 iTunes cukup membuat bangga musisi Indonesia “Memang sempat di posisi 18. Sebelumnya masih di urutan 40, kemudian turun jadi 50, malah kemudian naik lagi jadi 18. Ini merupakan kebanggaan tersendiri,” ucap Barry Likumahhua.
Menurut Barry, munculnya nama LLW di chartalbum iTunes selain membuat dirinya kaget, tentu juga akan membawa dampak yang baik bagi perkembangan musik di Indonesia. Salah satunya, musik Indonesia tetap dipandang dan mendapat pengakuan di dunia internasional. Album “Love, Life, Wisdom” sendiri memang secara fisik belum di-launchingdi Indonesia. Album ini,menurut Barry, hanya dijual di situs iTunes, dan Amazon.com. Meski dijual di internet, justru peminatnya lebih besar.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya yang mengunduh album ini meski di iTunes album ini dijual seharga USD5,94 atau per lagu dijual seharga USD0,99. Demikian pula dengan harga yang dijual di Amazon.com. “Peminat musik yang membeli di internet justru lumayan banyak.Mungkin karena iTunes maupun Amazon.com bisa diakses secara luas,” sebutnya. Materi album “Love, Life, Wisdom” berisi enam lagu, yakni Back Into Sumthin, Stretch N Pause (feat. Kyriz Boogiemen, DJ Cream, Indra Aziz), Love Life Wisdom (feat. Dira Sugandi), Morning Spirit, Friday Call, Smooth Over The Rough, dan Ar Fy Llw.
Meski beraliran jazz,LLW menambahkan unsur rap dan DJ dalam lagu Stretch N Pause. Dua musik yang boleh dibilang sebagai musik anak muda ini sengaja dikombinasikan dengan musik jazz LLW agar kemasan album ini bisa dinikmati juga oleh anak muda masa kini. Hal ini juga menjadi label berharga bagi LLW bahwasanya jazz bisa digabungkan dengan unsur musik apa saja, salah satunya techno dan rap, seperti pada lagu Stretch N Pause.
“Mungkin orang bilang jazz itu berat,makanya kami menambahkan DJ dan juga ada rap di sini. Ini agar penikmat jazz khususnya anak muda, bisa lebih menikmati.Ada regenerasi, istilahnya,” tutur Barry. Pembetot bass yang sudah malang melintang di industri musik Tanah Air ini menambahkan, Dira Sugandi juga diajak serta dalam satu single album “Love Life Wisdom”karena pada dasarnya kualitas suara Dira Sugandi memang terjamin.
LLW terbentuk sejak pertengahan 2010 lalu. Awalnya Indra Lesmana mencoba untuk membuat proyek Reborn yang dulu sempat dikerjakannya.Namun, lambat laun, justru pertemuan antara Barry dan Sandy menghasilkan LLW ini. April 2010 LLW lantas mengerjakan materi album ini, hingga kemudian Desember masuk proses mixing. “Sebenarnya kami mau launching pas Java Jazz 2011lalu.Tapi ada sedikit kendala,makanya bulan Juni kemungkinan kami akan launching album ini di Indonesia,”sebutnya.
Sementara itu, pengamat musik Indonesia Denny Sakrie mengatakan, munculnya nama LLW di chartiTunes hingga posisi 18 merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi industri musik. Selama ini dunia internasional sudah lama menaruh hati terhadap keberadaan musik Indonesia. Namun, tidak banyak musisi Indonesia yang berani menampilkan karyanya di ranah industri internasional.
Bahkan hanya LLW yang berani menjual album mereka di iTunes. Padahal, pangsa pasar di iTunes sangat terbuka lebar karena banyak pengguna produk Apple di dunia yang mengunduh dan membeli album di iTunes. “Dengan masuknya LLW ini, semoga bisa menjadi dorongan semangat bagi musisi Indonesia untuk menjual albumnya di iTunes ataupun Amazon.com,”kata Denny.
Ya, Seharusnya prestasi ini memang bisa menjadi motivasi untuk musisi indonesia agar lebih kreatif terutama dalam promosi album mereka. Karena kualitas musik-musik indonesia sebenarnya tidak kalah dengan musik di luar negeri. Maju terus Musik Indonesia!!!!
Di bawah ini ada sekilas performance LLW di Java Jazz 2011, Blue in Green...

Source: Seputar Indonesia

Selasa, 10 Mei 2011

Single Baru Project Pop, Cekat Cekot


Fenomena penyanyi yang tergabung dalam satu group boy band menjadi trend kembali akhir akhir ini, setelah terlahir di masa ke emasannya di tahun sembilan puluhan kini masa kejayaannya seperti akan kembali hidup.

Fenomena ini menginspirasi Project Pop untuk membuat lagu dengan judul "Boy Band (Cekat Cekot)". Sebuah lagu yang muncul dari obrolan Yossi dan Gugum ini langsung dituangkan dalam sebuah lagu bernuansa ceria. Dan seperti biasa mereka langsung bisa menemukan part masing-masing dalam lagu ini. Tidak bermaksud meniru group boy band yang sudah ada, Project Pop hanya ingin memberikan suguhan manis bagi Popop (sapaan fans Project Pop) dan menunjukan bahwa group asal Bandung ini masih ada untuk terus berkarya.
Berlokasi di Studio Gudang, Senin (4/04) Project Pop syuting video klip yang disutradari Rizal Mantovani. Dalam video klipnya, Yossi, Gugum, Udjo, Tika, Oddie dan Oon merubah gaya rambut dan gaya berbusana. Seperti Gugum merubah tatanan rambut seperti idola para remaja masa kini Justin Bieber. Odie dan Udjo berlaga seperti Boyband korea, Super Junior. Tak mau kalah, Oon juga bergaya bagai boyband Indonesia masa kini serta Tika yang dengan percaya diri menjadi Wonder Girl .
Video klipnya bercerita tentang sekelompok group band yang mencoba peruntungan mereka dengan mengirim demo ke produser musik, namun di tolak karena menurutnya trend sekarang ini adalah format boyband bukan group band. Akhirnya mereka mencoba merubah jati diri mereka dalam bermusik dari group band menjadi boy band dengan mengubah penampilan seperti boy band, seperti merubah tatanan rambut dan gaya berpakaian.
Yang menarik, pembuatan video klip ini dibantu oleh boy band senior Trio Libels yang berperan sebagi pengarah gaya dan vokal Project Pop. Mudah – mudahan video klip yang memakan waktu syuting sampai pukul 5 pagi ini menjadi suguhan yang apik dan menghibur untuk bisa di nikmati bersama. (moko)
 Nie ada lagunya di bawah, tapi bukan MV... 



Source: musica-studios.co.id

Zivilia Ingin Rilis Album di Jepang?!!

Band Zivilia memiliki keinginan untuk merilis album di Negeri Sakura. Selain untuk meluaskan pangsa pasar, band pelantun ‘Aishiteru’ itu ingin bernostalgia.
“Rencananya launching albumnya di Jepang. Saya sekalian kangen-kangenan sama Jepang karena pernah kerja di sana,” ucap sang vokalis, Zhul saat ditemui usai mengisi program nGe-H1ets RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Saat ini, mereka sudah menyelesaikan proses mixing dan mastering dalam penggarapan albumnya. Dari sebelas lagu, beberapa diantaranya menggunakan judul dan lirik berbahasa Jepang.
“Ada beberapa lagu kita yang judulnya bahasa Jepang dan diselingi bahasa Jepang seperti ‘Aishiteru’, ‘Kokoronotomo’ lagunya Mayumi, kemudian dari kita ‘Aino Akashi’ (saksi bisu),” jelasnya.
Namun Zhul cs belum menentukan judul yang pas untuk album mereka. “Ini masih mikir-mikir, kemungkinan kalau nggak ‘Aishiteru’ ya ‘Karena Cinta’,” tuturnya. (DetikHot)
Ya, kita doakan bersama semoga keinginan mereka tercapai dan membawa nama harum Indonesia di luar negeri.. Chaiyooo!!!

Source: www.nagaswara.co.id